Aplikasi Rangkaian Mic dan Speaker Sederhana


[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]




1. Tujuan [Kembali]

  • Memahami Sensor Mic dan speaker serta prinsip kerjanya
  • Memahami Aplikasi sensor Mic dan speakers
  • Memahami karakteristik sensor mic dan speakers
  • Membuat rangkaian proteus dari sensor mic dan speaker


2. Alat dan Bahan [Kembali]


1.resistor
Hasil gambar untuk resistor 50k ohm

      2.microphone
Hasil gambar untuk microphone sensor

     3.speakers
Hasil gambar untuk speaker sensor

     4.potensiometer   
Hasil gambar untuk potentiometer

     5.kapasitor

Hasil gambar untuk capasitor
     6.transistor
Hasil gambar untuk transistor
 7.power supply

Hasil gambar untuk power supply 15k v
1. Pengertian Mic
       Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah  satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).
Mic adalah komponen eletronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkan oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik.
     Mic dapat diklarifikasikan menjadi beberapa jenis dasar antara lain; dinamis, piezoelektrik, dan elektrostatik. Mic dinamis adalah contoh alat yang memiliki sensor suara dengan peran yang besar dalam dunia industri musik. Sedangkan untuk Mic piezoelektrik digunakan secara luas untuk mic dengan meter rendah tingkat frekuensi suara.

grafik sensor respon:

                             Gambar 1.respon frekuensi microphone
    

            Respon frekuensi (frequency responsemicrophone didefinisikan sebagai rentang suara (dari frekuensi terendah hingga tertinggi) yang dapat dihasilkan dan variasinya di antara rentang tersebut. Pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa makin tinggi frekuensi maka semakin tinggi tingkat sensitivitasnya, atau bisa dikatakan berbanding  lurus.


            2.Simbol Mic




                          Gambar 2.simbol microphone            
      3.Cara kerja microfon
         Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat Elektronik seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio maupun alat komunikasi lainnya seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie Talkie serta Home Entertainment seperti Karaoke. Pada dasarnya sinyal listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu diperlukan penguat sinyal yang biasanya disebut dengan Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh dengan Microphone yang hampir setiap hari kita gunakan ini. Berikut ini adalah penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara singkat :
1.Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke Microphone.
2.Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma (diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. 3.Diafragma akan bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.
4.Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
5.Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet  seiring dengan gerakan Coil.
6.Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
7.Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat) atau alat perekam suara.
                4.Jenis-jenis Microphone (Mikrofon)

          Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut :
    1.Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnetik.
    2.Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone disebut juga Capacitor Microphone.
    3.Electret  Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
    4.Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif yang digantungkan pada medan magnet.Crystal 5.Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
                    4.Directional Properties 
                  Setiap mikrofon memiliki properti atau karakteristik yang disebut directionality (directional properties). Properti ini menggambarkan sensitivitas mikrofon terhadap suara dari arah yang berbeda-beda. Ada mikrofon yang mampu menangkap suara dari semua arah dengan kualitas yang sama, ada yang hanya mampu menangkap suara dari satu arah atau kombinasi arah tertentu.
      Directional properties pada mikrofon dikelompokan dalam tiga kategori utama :


      (1) Omnidirectional
      Kemampuan untuk menangkap suara dengan kualitas yang sama dari semua arah
      (2) Unidirectional
      Kemampuan untuk menangkap suara lebih dominan dari salah satu arah. Pada kategori ini termasuk juga mikrofon cardioid dan hypercardioid.
      (3) Bidirectional
      Mampu menangkap suara dari dua arah yang berlawanan.
      Pada mikrofon-mikrofon tertentu biasanya dilengkapi representasi grafis pada  buku manual atau materi promosinya untuk menggambarkan properti directionality dari mikrofon tersebut agar mudah dipahami. Representasi grafis ini biasa disebut polar pattern.  Berikut adalah beberapa contoh umum polar pattern yang menggambarkan directionality pada mikrofon.




      5. PENGERTIAN SPEAKER
            Loudspeaker yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Pengeras Suara. Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
             Speaker yang digunakan untuk Sound System Entertainment pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu Speaker Pasif dan Speaker Aktif. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kedua jenis Speaker ini.
      1. Speaker Pasif (Passive Speaker)
        Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Jadi Speaker Pasif memerlukan Amplifier tambahan untuk dapat menggerakannya. Level sinyal harus dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan Speaker Pasif. Sebagian besar Speaker yang kita temui adalah Speaker Pasif.
      1. Speaker Aktif (Active Speaker)
        Speaker Aktif adalah Speaker yang memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Speaker Aktif memerlukan kabel listrik tambahan untuk menghidupkan Amplifier yang terdapat didalamnya.
      6. SIMBOL SPEAKER

                               Gambar 3.simbol speakers

        7.prinsip Kerja Speaker
        Struktur Dasar Loudspeaker

                Gambar 4.speakers
            
                      Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka Speaker.Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.
                    Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.

        4. Cara Kerja dan Rangkaian [Kembali]





        prinsip kerja rangkaian:

               Powersupply 220v,R2,C3, dan R1 dipasang paralel,arus dari sumber akan masuk ke c3 lalu dibagi ke R1 setelah itu arus ke C1 dan masuk ke basis transistor lalu emittor karena itu transistor aktif maka ada arus dari kolektor menuju emitor dan buzzer aktif,setelah buzzer aktif maka akn ada arus yang mengalir dari r2 ke C2 lalu kepotensiometer dan akhirnya akhirnya ke speaker lalu speakerhidup,,jadi fungsi dari buzzer adalah sumber bunyi(mic) ayo run ...dapat dilihat speaker dengan jelas hidup ,disimpulkan bahwa transistor sebagai penguat signal dari buzzer.


        5. Video Tutorial [Kembali]



        6. Link Download [Kembali]

        Link Video disini
        Link Rangkaian disini
        Link HTML disini
        Link Datasheet Speaker disini


        Tidak ada komentar:

        Posting Komentar